Halodoc membantu masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatan dan mengatasi dengan cepat gejala efusi pleura. Tidak hanya orang yang sudah terserang penyakit saja yang harus menjaga kesehatannya. Orang muda pun harus selalu menjaga pola hidup dan makannya yang benar agar tidak mudah terserang penyakit. Dengan aplikasi Halodoc, masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan informasi mengenai pencegahan suatu penyakit daripada mengobatinya.
Pengertian Efusi Pleura
Organ paru-paru dilapisi oleh pleura untuk melindungi paru-paru dan dinding dada. Lapisan pleura tersebut didapati cairan dalam jumlah sedikit pada kondisi normalnya sebagai pelumas ketika bernapas. Kondisi normalnya tersebut sekitar 10 ml.
Namun, dalam kondisi yang tidak normal bisa cairan tersebut dalam volume yang cukup banyak, sehingga justru menimbulkan rasa sakit pada gangguan pernapasan. Efusi pleura harus segera diatasi sebelum kondisi semakin parah. Pada umumnya gejalanya menimbulkan kesulitan bernapas ketika sedang berbaring.
Dada pun terasa nyeri ketika bernapas. Selain itu, merasa sesak napas, demam, dan batuk kering. Penyakit ini akan diketahui melalui pemeriksaan penunjang yaitu foto rontgen dada, CT scan dada, dan USG. Tujuannya untuk mendeteksi adanya cairan yang abnormal di rongga pleura. Kemudian,cairan abnormal tersebut diambil untuk mengetahui jenis cairan tersebut di laboratorium.
Pengobatan Efusi Pleura
Penyakit ini bisa dikatakan sulit pencegahannya karena ditimbulkan dari penyakit tertentu. Sehingga, hal yang bisa dilakukan adalah mengobati. Berikut ini cara pengobatan yang dilakukan:
1. Menyembuhkan Penyakit Pemicu
Efusi pleura bisa diobati dengan cara menyembuhkan kondisi yang menjadi penyebab. Apabila efusi tersebut dikarenakan infeksi, maka cara pengobatannya dengan menyembuhkan infeksi tersebut dengan cara pemberian antibiotic.
Efusi juga bisa disebabkan oleh penyakit kanker. Cara pengobatannya harus menyembuhkan penyakit yang memicu terjadinya efusi. Jika penyakit pemicu tersebut dikarenakan kanker, maka harus melakukan kemoterapi dan radioterapi.
2. Pemasangan Selang Plastik Khusus
Alat ini biasa disebut dengan chest tube. Pemasangan alat ini dilakukan dalam beberapa waktu pada rongga pleura.
3. Pemasangan Kateter
Pemasangan ini dilakukan dalam waktu yang lama. Pemasangan alat ini melalui rongga pleura. Biasanya cara ini dilakukan jika cairan terus saja muncul.
4. Prosedur Thoracentesis
Cara ini bertujuan untuk mengeluarkan cairan abnormal tersebut dalam jumlah volume yang besar.
5. Bedah Torakoskopi atau Torakotomi
Prosedur ini dinamakan sebagai pengangkatan jaringan. Tujuannya, jaringan yang tidak sehati dikeluarkan atau diangkat karena mengalami peradangan.
Apa Penyebab Penyakit ini?
Terdapat beberapa penyebab terjadinya penyakit ini sebagai berikut.
1. Peradangan
Peradangan ini seperti halnya adanya penyakit tumor, cedera paru-paru, hingga getah bening. Peradangan ini disebut dengan efusi eksudatif. Terdapat sejumlah penyakit diantaranya, kanker, emboli, pneumonia, rheumatoid arthritis.
Penyakit Autoimun menjadi pemicu seperti lupus dan rheumatoid arthritis. Emboli Paru-Paru merupakan penyumbatan yang terjadi pada arteri paru-paru. Penurunan laju penyerapan saluran getah bening diakibatkan oleh suatu keganasan atau trauma.
2. Kadar Protein Rendah dalam Darah
Kadar protein yang rendah dalam darah membuat cairan mudah keluar dari pembuluh darah tersebut. Penyebab ini sering disebut dengan efusi transudatif. Penyakit ini salah satunya juga disebabkan oleh peningkatan tekanan pada pembuluh darah.
Efusi transudatif ini membuat cairan bisa merembes menuju rongga pleura. Cairan tersebut akan terkumpul dalam rongga pleura dalam jumlah yang banyak. Penyakit ini bisa diakibatkan pemicu dari sakit ginjal atau sirosis hati.
3. Kebiasaan Pola Hidup Tidak Sehat
Terdapat beberapa kebiasaan tidak sehat yang bisa memicu terjadinya efusi pada rongga pleura. Kebiasaan tersebut diantaranya, merokok, suka mengonsumsi minuman beralkohol, dan sering terpapar debu akibat tidak menggunakan masker. Dalam keseharian terkadang aktivitas seseorang berhadapan dengan suatu risiko seperti paparan debu. Dengan demikian, pada saat-saat tertentu memerlukan masker untuk melindungi kesehatan paru-paru.
Janganlah meremehkan apapun gejala suatu penyakit. Jika sudah terserang suatu penyakit, alangkah lebih baik segera mengobatinya daripada menimbulkan komplikasi, bahkan memicu penyakit lain. Efusi pleura ini termasuk jenis penyakit yang bisa dipicu oleh adanya penyakit sebelumnya.